Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ya Allah! Hanya Satu Kesalahanku, "Aku Tidak Memakai Hijab".. Tapi Kenapa Hukumannya Seperti Ini

Hijab saat ini mulai ngetren dengan dihadirkannya variasi model dan warna dari hijab syari. Memang sih wanita saat ini memaki jilbab, tapi alangkah meruginya mereka karena tidak sampai menutup dada, bahkan ada yang sangat ketat dan ‘terlihat’.

Banyak kaum hawa yang beranggapan tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang dapat ditutupi dengan shalat, puasa, dzikir dan amalan lain. Tapi anggapan ini adalah kesalahan yang besar.

Dikutip dari Islampos, Kaum wanita yang tidak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya. Seperti yang termaktub dalam firman Allah SWT, “….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Maidah: 5).

Ada sebuah kisah yang memperlihatkan seberapa besar dosa bagi wanita yang tidak memakai jilbab, berikut kisahnya.

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, ”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab.” Ini adalah jawaban yang sering terdengar dari kaum Hawa. Sudah banyak orang menanyakan maupun menasihatinya, tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam, ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.

Ia tak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu’alaikum, Saudariku….”

“Wa’alaikum salam. Selamat datang, Saudariku.”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, Saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini.”

Wanita itu tersenyum lagi, ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, Saudariku?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”

“Alhamdulillah…”

Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu-persatu.

“Ayo kita ikuti mereka,” kata wanita itu setengah berlari.

“Ada apa di balik pintu itu?” katanya sambil mengikuti wanita itu.

“Tentu saja surga, Saudariku,” larinya semakin cepat.

“Tunggu…tunggu aku…” teriak si wanita itu. Dia berlari namun tetap tertinggal, padahal wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya.

Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang telah kaulakukan hingga engkau begitu ringan?”

“Sama dengan engkau, Saudariku,” jawab wanita itu sambil tersenyum

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu. “Amalan apalagi yang ka lakukan yang tidak kulakukan?”

Masya Allah.. Jangan sampai kita masuk kedalam golongan seperti diatas. Wahai muslimah, pakailah jilbab mulai dari sekarang.