Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MENGERIKAN : Desa di Bogor ini Warganya Tak Berani Keluar dari Maghrib sampai Bahkan juga Pernah Tidak Berpenghuni Hingga Satu Bulan, ADA APA YAA..??

MENGERIKAN : Desa di Bogor ini Warganya Tak Berani Keluar dari Maghrib sampai Bahkan juga Pernah Tidak Berpenghuni Hingga Satu Bulan, ADA APA YAA..??

Bogor, apa yang anda pikirkan bila mendengar Kota Hujan yang saat ini juga dikenal dengan kemacetanya ini. Tentu anda berpikir berwisata di sini, tempatnya indah. Kotanya termasuk juga ramai. Memanglah benar.


Tetapi ada pula desa di Bogor yang aksesnya tak semudah yang anda pikirkan. Kecamatan Sukamakmur, keadaan jalan satu diantara kecamatan di Kabupaten Bogor ini, bikin warga setempat ogah keluar waktu malam hari.

Kesibukan di selama jalan ini tampak begitu sepi. Tidak ada kendaraan yang melintas waktu matahari mulai tenggelam. Jalan yang juga adalah jalur alternatif menuju lokasi Puncak, Kabupaten Bogor ini termasuk membahayakan. Satu pemicunya adalah lantaran minimnya lampu penerangan jalan di lokasi itu. Segi kanan serta kiri di jalan itu lereng bukit. Terdapat banyak perkampungan yang dilintasi memanglah. Ruas jalannya juga cukup sempit, sekitaran dua mtr..

Seperti yang dituturkan oleh seseorang warga Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kokoh (37). Dia malas melintas waktu keadaan langit telah mulai gelap. Tidak heran, waktu mendekati magrib, jalan telah terlihat begitu gelap. Cuma diterangi oleh sinar dari lampu kendaraan saja.



 " Bila sudah magrib juga di sini mah sepi, warga pada engga berani keluar tempat tinggal, " katanya diambil dari tribun bogor.

Terutama sambung dia, jalan di desanya itu melewati jalan berbukit serta begitu membahayakan untuk ingindara bila melintas saat malam hari.

Terlebih sebagian peristiwa warga sebagai korban begal. Terkecuali menggasak motor, komplotan begal juga tak segan-segan untuk melukai

korbannya.

Tidak?

 " Pokoknya serem lah bila melalui malem-malem, " kata seseorang warga.

Dia mengharapkan, pemerintah selekasnya menempatkan PJU supaya warga tetaplah dapat berkatifitas saat malam hari.

 " Kasihan juga bila pulang kerjanya malam, bila kurang hati-hati mah dapat jatuh kejurang, soalnya jalanannya gelap, " kata dia.

Disamping itu di tempat terpisah kampung di lokasi Bogor ini mendadak horor.

Nyaris sebulan, dua kampung di Desa Malasari ditinggal semuanya penduduknya. Tempatnya di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Warga tak berani menghuni tempat tinggalnya sendiri karena kuatir.

Suryadinata (27) warga Kampung Sikantor, Desa Malasari menyampaikan, telah sebulan kampunya sepi tanpa ada penghuni. Menurut dia, warga ketakutan sesudah berlangsung retakan tanah. Bahkan juga, dinding 10 tempat tinggal warga juga retak-retak. Sejumlah 57 Kepala Keluarga mengungsi ke tenda BPBD Kabupaten Bogor.

 " Saat ini kampung saya serta Kampung Sorongan telah kosong tidak berpenghuni. Mereka takut terkena longsor, " terangnya diambil dari tribun bogor.

Sekarang ini, sambungnya, warga telah tak kerasan ada di tenda pengungsian.
Umumnya dari mereka geser ke tempat tinggal saudara yang tempatnya lebih aman.

 " Yang tentu bila kampung itu telah tak layak untuk huni. Saat ini saya juga mengungsi dirumah orang-tua lantaran tidak berani untuk tinggal disana, " tuturnya.

Disamping itu, Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Budi Aksomo menyampaikan, bila warga di pastikan mengungsi.

 " Jadi bukannya tak berpenghuni, namun mereka mengungsi, " tuturnya.

Menurut dia, sekarang ini berlangsung retakan tanah di tempat itu, hingga warga segera di ungsikan untuk hindari hal yg tidak dikehendaki.

 " Kami memanglah siapkan tenda pengungsian untuk warga disana, " ujarnya.

Wah, telah jalanya sempit. Mungkin masuk jurang, apalagi ada begal. Maka dari itu tidak ada yang berani keluar malam.

Sumber : sahabatsurga